Sejarah berdirinya nya sebuah daerah tidak terlepas dan sangat identik dengan fenomena yang mengikat dengan pemberian sebuah penghargaan atau istilah lain dengan nama. Beberapa Literatur yang beredar dan juga wacana dari tokoh masyarakat yang sudah tua di gampong Meugit kayee Panyang bahwa sejarah asal usul Gampong Meugit Kayee Panyang Dahulunya adalah sebuah hutan belantara yang ditumbuhi pepohonan (kayee), suatu ketika hutan belantara itu dijamah oleh manusia untuk membuat lahan bercocok tanam lambat laun hutan tersebut dikenal dan didatangi banyak orang karena lahan tersebut subur dan strategis untuk tempat tinggal. Dikarenakan mereka yang datang ke tempat tersebut sangat jauh dengan daerah asalnya, maka sebagian dari mereka mendirikan beberapa gubuk atau dengan istilah lain tempat berteduh. Lama kelamaan hutan tersebut mulai ditebangi untuk dijadikan lahan pemukiman yang bisa dijadikan suatu tempat kumpulan orang yang belum tertata dengan baik.. Dikarenakan penduduk mulai ramai beberapa di antara mereka mengambil inisiatif memperluas daerah pemukiman dengan menebang pepohonan. Disaat masyarakat melakukan penebangan pohon untuk mendirikan perumahan dengan bahan baku kayu di daerah itu, dari permulaan proses pembuatan rumah pertama disitulah ide dalam proses penebangan pohon yang besar dan sangat tinggi kemudian (kayee panyang) masyarakat bermusyawarah/mufakat tentang keadan pohon tersebut. Konon cerita para orang tua di gampong bahwa pohon kayu yang tinggi tersebut ditebang untuk dibuat sebuah masjid yang diberi nama masjid kayee panyang. Akhirnya dari hasil penelusuran beberapa tokoh terdahulu yang sudah tua bahwa daerah tersebut mempunyai sebatang pohon yang tinggi dan juga mempunyai manfaat yang lebih untuk warga yaitu untuk mendirikan sebuah masjid maka nama gampong tersebut dikenal dan menjadi nama gampong mesjid kayee panyang.
Dari hasil musyawarah para tokoh adat dan pemuka pemuka pada masa itu sepatutnya karena nama masjid dan nama gampong sama, maka diambilah satu keputusan tentang pemberian nama yaitu mengubah nama gampong tersebut menjadi Meugit Kayee Panyang yang terkenal sampai dengan sekarang. Dan nama tersebut sudah melekat dari generasi ke generasi rasi sampai sekarang sejarah kepemimpinan atau tampuk pemerintahan akan disebut satu persatu sesuai dengan informasi atau literatur tertua di gampong Meugit Kayee Panyang.
Sejarah Pemerintahan Gampong
Pada desa Meugit Kayee Panyang terdapat 7 Keuchik yang sudah menjabat , yaitu:
1. Bugeh (1970-1982)
2. H. M. Yusuf (1982-1990)
3. M. Yunus (1990-1992)
4. Ridwan Hanafiah (1992-1993)
5. Fadli Hanafiah (1993-1996)
6. Sulaiman BD (1996-2015)
7. Bukhari Basyah (2016-sekarang)
Kondisi Geografis
Gampong meugit kayee panyang merupakan gampong yang berlokasi di permukiman Ulee Gle Timur Kecamatan Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya Provinsi Aceh, yang memiliki batasan administrasi wilayah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara berbatasan langsung dengan Gampong Peulakan Tunong
b. sebelah Barat berbatasan langsung dengan Gampong Meuko Dayah
c. sebelah Timur berbatasan langsung dengan Gampong Adan
d. sebelah Selatan berbatasan langsung dengan Gampong Meugit Sagoe
Luas wilayah Gampong Meugit Kayee Panyang adalah 55 Ha, yang sebagian besarnya merupakan lahan pertanian sawah. Hal ini yang menjadi potensi utama di Gampong sehingga mata pencaharian pokok sebagian besar penduduk adalah pada sektor pertanian. Gampong Meugit Kayee Panyang terdiri dari 3 dusun yaitu :
1. Dusun Pante Bahagia dengan luas wilayah 20 Ha
2. Dusun Mesjid dengan luas wilayah 15 Ha
3. Dusun Pahlawan dengan luas wilayah 20 Ha
Jadi dapat di totalkan dari ketiga dusun luas wilayahnya adalah 50 Ha.
Kondisi Demografis
Gampong Meugit Kayee Panyang secara administratif termasuk dalam wilayah kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya kode wilayah 1118052026. Luas wilayah gampong Meugit Kayee Panyang 55 Ha dengan jumlah penduduk 561 jiwa, terletak di latitude 96,3295 dan longitude 5,1849. Terletak di arah utara dari pusat Kabupaten Pidie Jaya. Jarak Gampong Meugit Kayee Panyang dari Kantor Bupati sekitar 10 Km atau sekitar 20 menit. Sedangkan Jarak dari pusat kota kecamatan sekitar 1,7 km atau sekitar 7 menit.
Kondisi Pendidikan
Gampong Meugit Kayee Panyang tidak memiliki fasilitas sarana pendidikan yang memadai. Di lingkungan Gampong hanya terdapat Dayah / Pondok pesantren sebagai tempat pengajian masyarakat Gampong. Dayah yang terdapat di Gampong ini adalah Dayah Al-Mansari. Sarana pendidikan terdekat yaitu MIN 14 Pidie Jaya sekitar 500 m dari Gampong Meugit Kayee Panyang dan RA Tgk. Di Pantai yang berjarak sekitar 500 m dari Gampong. Kondisi pendidikan masyarakat Gampong Meugit Kayee Panyang tergolong ke dalam kesenjangan pendidikan dikarenakan beberapa faktor antara lain kurangnya tenaga pengajar, minimnya akses transportasi umum, kurangnya minat baca, serta fasilitas sekolah yang belum cukup memadai.
Kondisi Kesehatan
Berikut beberapa deskripsi dari kondisi kesehatan yang pernah dialami oleh gampong Meugit Kayee Panyang, diantaranya demam, batuk, hipertensi, dan rematik. Demam adalah peningkatan sementara suhu tubuh rata-rata menjadi diatas 37°C. Batuk adalah dorongan suara mendadak yang kuat untuk melepaskan udara dan membersihkan iritasi pada tenggorokan atau saluran pernapasan. Batuk dapat disebabkan oleh hal-hal di luar penyakit yang mendasari, contohnya meliputi aktivitas normal untuk membersihkan saluran udara, iritan seperti asap dan gas, penggunaan tembakau, atau proses menelan makanan dan minuman yang tidak sesuai.
Jumlah kasus demam dan batuk di Gampong Meugit Kayee Panyang terjadi hampir setiap tahun, tergantung kondisi cuaca dan musim yang tidak menentu. Hipertensi adalah tekanan darah tinggi, dimana tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih besar dari 90 mmHg. Hipertensi juga merupakan penyakit yang tidak menular tetapi masih menjadi penyebab kematian tertinggi di beberapa kota di Indonesia.
Penyakit hipertensi di Gampong Meugit Kayee Panyang banyak diderita oleh lansia keatas. Rematik atau rheumatoid arthritis adalah penyakit yang ditandai dengan nyeri dan peradangan pada sendi. Kondisi ini merupakan penyakit autoimun, yaitu kondisi ketika sistem imun pada tubuh seseorang menyerang sel-sel tubuhnya sendiri. Penyebab rematik seringkali tidak diketahui secara pasti, karena merupakan gangguan autoimun. Faktor resiko rematik di Gampong Meugit Kayee Panyang adalah masyarakat yang berusia 40-60 tahun keatas, genetik, kebiasaan merokok, gaya hidup kurang sehat, dan paparan zat berbahaya dari lingkungan.
Kondisi Perekonomian
Desa Meugit Kayee Panyang memiliki lahan pertanian yang subur dan luas, maka pertanian adalah salah satu sumber pendapatan utama bagi penduduknya. Pertanian di gampong tersebut melibatkan produksi tanaman pangan salah satunya padi. Pendapatan gampong merupakan jumlah keseluruhan penerimaan gampong yang dibukukan dalam APBD setiap tahun anggaran.
Sumber Pendapatan Gampong Meugit Kayee Panyang meliputi:
a. Pendapatan Transfer
Pendapatan transfer adalah aliran dana atau sumber pendapatan yang diterima desa dari pihak lain tanpa ada kewajiban untuk memberikan barang atau jasa tertentu sebagai imbalan. Biaya transfer dapat berupa tunjangan sosial, beasiswa atau bantuan pendidikan, bantuan kesehatan, hibah atau sumbangan dan warisan yaitu senilai Rp 829.785.345 yang terdiri dari :
?1) Dana desa : adalah dana yang dialokasikan oleh pemerintah pusat kepada desa meugit kayee panyang yaitu senilai Rp589.873.000
?2) Alokasi dana desa : merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memberdayakan desa dan meningkatkan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah di desa meugit kayee panyang yaitu senilai Rp239.912.345
b. Pendapatan Lain-lain
Pendapatan lain-lain adalah kategori pendapatan yang mencakup sumber pendapatan yang tidak termasuk dalam kategori pendapatan utama atau rutin meliputi bunga bank yaitu senilai Rp 0.
Kondisi Sosial
Masyarakat gampong Meugit Kayee Panyang memiliki tradisi yang kuat dalam melaksanakan kegiatan sosial yang telah diwariskan oleh leluhur mereka. Solidaritas antara sesama sangat terasa di sana, dan mereka berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial yang dijalankan dan dipelihara.
Berikut adalah beberapa jenis kegiatan sosial yang menjadi fokus utama masyarakat gampong Meugit Kayee Panyang:
a. Gotong royong Masyarakat aktif terlibat dalam gotong royong untuk bekerja bersama dalam memperbaiki atau membangun infrastruktur desa, seperti perbaikan jalan, pembangunan masjid, atau kegiatan lainnya yang bermanfaat bagi komunitas.
b. Partisipasi dalam fardhu kifayah saat ada warga yang meninggal dunia Ketika ada warga yang meninggal, masyarakat secara kolektif bergotong royong untuk membantu keluarga yang ditinggalkan dengan melakukan tugas-tugas terkait pemakaman dan dukungan sosial.
c. Melakukan takziah Masyarakat gampong Meugit Kayee Panyang mengunjungi rumah keluarga yang sedang berduka untuk memberikan penghiburan dan dukungan moral.
d. Berkunjung ke rumah orang sakit atau yang melahirkan Masyarakat peduli terhadap kesejahteraan dan kesehatan sesama. Mereka secara aktif mengunjungi dan memberikan dukungan kepada mereka yang sakit atau baru melahirkan.
e. Persatuan olahraga (pemuda) Masyarakat pemuda terorganisir dalam persatuan olahraga, yang berfokus pada aktivitas-aktivitas olahraga, seperti sepak bola atau bulu tangkis, untuk meningkatkan kebugaran dan menjalin persaudaraan.
f. Pengajian (majelis taklim) Kegiatan pengajian atau majelis taklim diadakan sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman agama dan moralitas dalam masyarakat. Ini memberikan kesempatan bagi para peserta untuk belajar bersama dan memperkuat nilai-nilai keagamaan.
g. Pengajian/wirid (kaum ibu) Kaum ibu terlibat dalam kegiatan pengajian atau wirid, yang fokus pada pengajaran agama, saling mendukung dalam kehidupan sehari-hari, dan memperkuat hubungan persaudaraan di antara mereka.
h. Kegiatan PKK
Masyarakat terlibat dalam kegiatan PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui kegiatan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi di tingkat desa. Dalam masyarakat gampong Meugit Kayee Panyang, kegiatan-kegiatan sosial ini merupakan bagian integral dari kehidupan sehari-hari mereka, memperkuat ikatan sosial, dan mewujudkan solidaritas di antara sesama anggota masyarakat.